Saat ini telah banyak sekali ragam investasi yang bisa dijadikan pilihan, mulai dari emas, saham, barang-barang seperti tas bermerek atau jam tangan mewah, juga investasi properti. Jika dibandingkan dengan ragam investasi lainnya, investasi properti dianggap lebih aman dan menguntungkan.

Salah satu jenis properti yang kerap dijadikan investasi oleh masyarakat adalah rumah. Properti jenis ini bisa dijual kembali atau disewakan sehingga investor bisa mendapat keuntungan.

Namun membeli rumah baru sebagai langkah investasi di bidang properti bisa bermasalah jika tidak dilakukan secara cermat dan teliti. Apalagi harga rumah baru tidak bisa dibilang murah, sehingga Anda perlu merogoh kocek lebih dalam untuk berinvestasi rumah baru.

Nah, jika Anda berencana membeli rumah baru sebagai investasi, Anda perlu mengetahui dan menganalisis seluruh aspek terkait pembelian rumah baru secara jelas dan detail. Agar investasi rumah baru tersebut menguntungkan, sebaiknya perhatikan tujuh tips investasi rumah baru untuk Anda ikuti di bawah ini:

1. Perhatikan Lokasi Rumah

Tips pertama yang sangat penting dan menentukan adalah memperhatikan lokasi rumah atau bangunan. Lokasi merupakan kunci utama dalam kesuksesan investasi rumah baru. Seperti kita ketahui, rumah baru yang terletak di lokasi strategis biasanya dibanderol dengan harga jual yang tinggi sehingga akan menguntungkan jika dijual kembali.

Selain harga jual kembali yang tinggi, rumah baru yang berlokasi strategis, seperti rumah di Jakarta Selatan atau Jakarta Pusat juga akan dikelilingi fasilitas dan infrastruktur penunjang. Selain akses yang mudah dijangkau, Anda biasanya akan menemukan beragam fasilitas penting di dekat perumahan, seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, rumah sakit, perbankan dan lain-lain.

Jika Anda berencana menjadikan rumah baru tersebut sebagai kos-kosan atau rumah sewaan, maka Anda bisa mencari rumah baru yang dekat dengan universitas dan menargetkan kalangan mahasiswa.

Anda juga bisa mencari rumah baru yang dekat dengan pusat perkantoran jika menargetkan calon penyewa dari kalangan pekerja kantoran. Atau jika Anda hendak membuka usaha kecil-kecilan di sekitar lokasi perumahan, pilihlah rumah yang terletak di pinggir jalan agar lebih mudah dijangkau konsumen.

Jangan lupa untuk melakukan survei langsung lokasi rumah, lalu perhatikan daya tarik lokasi yang akan membuat Anda meraup cuan lebih besar.

2. Perhatikan Faktor Keamanan di Lingkungan Sekitar Rumah

Selain memerhatikan lokasi rumah, faktor keamanan juga menjadi hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Anda tentu tidak ingin membeli rumah baru di lokasi yang kerap terjadi pencurian, perampokan, atau di lokasi yang rawan terjadi tindakan kejahatan. Jika kawasan tersebut terkenal rawan kejahatan, harga properti Anda akan jatuh saat dijual kembali, lho.

Anda bisa memilih membeli rumah baru yang terletak di dalam kawasan komplek. Rumah yang berada di kawasan komplek biasanya memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi, karena gerbang masuk utama dijaga oleh penjaga keamanan selama 24 jam.

Atau jika tidak berada di kawasan komplek yang memiliki penjaga keamanan, Anda bisa memilih rumah baru yang berada di kawasan relatif aman dan warganya mau berinisiatif mengadakan ronda secara bergantian. Dengan demikian, rumah akan terhindar dari kemungkinan tindakan kejahatan.

3. Periksa Kondisi dan Kelayakan Rumah

Setelah memerhatikan lokasi dan faktor keamanan rumah, tips selanjutnya adalah memeriksa kondisi dan kelayakan rumah. 

Jadi sebelum memutuskan membeli rumah baru untuk investasi, ada baiknya Anda mengecek kondisi rumah baru tersebut. Pastikan tidak ada bagian-bagian yang tidak layak atau kondisinya rentan mengalami kerusakan. Apalagi jika Anda berniat menjual kembali rumah tersebut, maka harus dipastikan rumah baru tersebut dalam kondisi baik, karena tidak ada pembeli yang ingin membeli rumah dijual dalam keadaan rusak, kan?

Yang harus Anda kenali saat mengecek kondisinya adalah usia bangunan, jalur pembuangan air, jalur gas, hingga kondisi air. Pada perumahan yang berusia lama, bangunan-bangunan yang sudah berdiri dan lama tak terjamah pembeli perlu menjadi perhatian ekstra dari Anda. Rumah tak terawat seperti ini mungkin membutuhkan perbaikan kembali.

4. Periksa Legalitas Tanah dan Bangunan

Jangan terburu-buru membeli rumah baru jika Anda belum memeriksa legalitas tanah dan bangunannya. Meskipun rumah baru tersebut dibanderol dengan harga miring, bonus melimpah dan janji manis penjual, jangan terburu nafsu membelinya sebelum memeriksa kelengkapan surat-suratnya. Ini sangat penting untuk menghindari sengketa di kemudian hari. 

Dan jika di kemudian hari muncul sengketa tanah, Anda telah memiliki bukti kuat yang menyatakan bahwa tanah dan bangunan rumah baru tersebut secara hukum dan sah telah menjadi milik Anda. Dengan demikian, pihak yang bersengketa tidak akan bisa mengganggu gugat rumah baru yang telah Anda beli.

5. Perhatikan Metode Pembayaran Rumah

Secara umum, terdapat dua metode dalam pembayaran rumah baru, yaitu metode tunai dan metode cicilan atau angsuran. Anda bisa memilih metode yang sesuai dengan kondisi finanasial Anda. Jika telah memiliki dana cukup, maka metode pembayaran tunai bisa jadi pilihan, karena biasanya rumah baru lebih murah jika dibeli secara tunai.

Namun jika kondisi finansial Anda terbatas, maka metode cicilan adalah solusi terbaik. Hitung terlebih dahulu persentase DP yang harus dibayar, tingkat suku bunga, jangka waktu cicilan dan denda keterlambatan membayar. Kemudian pertimbangkan dengan kondisi atau kemampuan Anda untuk membayarnya.

Hal tersebut penting dihitung secara cermat, agar Anda tidak salah memilih angsuran rumah baru. Karena jika sampai angsuran terhenti di tahun ke-2 atau ke-3 dan seterusnya, maka mau tidak mau rumah baru yang telah Anda cicil bisa ditarik kembali oleh pengembang yang bersangkutan.

6. Perhatikan Ketersediaan Modal

Siapkan modal yang cukup untuk mulai berinvestasi rumah baru. Masalah modal bisa segera terpecahkan jika Anda memang telah memiliki persedian dana yang besar. Namun jika modal yang Anda miliki belum cukup, maka Anda bisa mengajukan pinjaman melalui bank, koperasi, ataupun melalui fintech P2P lending.

Hal penting untuk diperhatikan sebelum mengajukan pinjaman, yaitu melakukan perhitungan mengenai kisaran jumlah modal yang diperlukan dan kemampuan Anda dalam membayarnya. Agar pinjaman tidak menggerogoti neraca keuangan, sebaiknya pinjaman dibatasi maksimal 40% dari kemampuan keuangan yang Anda miliki.

Intinya jangan sampai Anda mengajukan dana pinjaman melebihi batas kemampuan. Karena jika melebihi batas keuangan akan membuat neraca keuangan Anda terganggu karena terlilit utang. Masih ingat kan peribahasa besar pasak daripada tiang?

7. Atur Gaya Hidup

Tips terakhir adalah mengatur gaya hidup. Jika Anda sudah bertekad ingin berinvestasi rumah baru yang butuh modal cukup besar, tentunya Anda harus menyesuaikan gaya hidup sehari-hari. Anda bisa melakukannya dengan menghemat pengeluaran pada kebutuhan sekunder, seperti kebutuhan hiburan dengan cara mengurangi jajan atau makan di restoran agar pengeluaran tidak membengkak.

Anda juga bisa mencari pekerjaan sampingan untuk mendapat penghasilan tambahan. Dengan demikian pemasukan yang Anda dapatkan bisa jauh lebih besar, sehingga alokasi untuk angsuran rumah baru bisa lebih besar dan lebih cepat lunas. Jadi, atur dan kelola keuangan Anda dengan baik, supaya penghasilan yang Anda dapatkan bisa memuluskan niatmu dalam berinvestasi rumah baru.