Tips Menghemat dengan Menerapkan Gaya Hidup Frugal

“Belakangan ini, kok tabungan menipis, ya?”, “Daftar barang yang mau dibeli, kok tidak ada habisnya?”, “Aduh, tagihan kartu kredit membengkak!”

Apakah Sobat Kania ada yang sedang mengalami kondisi seperti itu? Jika iya, bisa dikatakan kamu tergolong orang yang boros. Beberapa penyebabnya karena ada keinginan untuk memiliki barang-barang kekinian dan mengikuti gaya hidup yang mewah tanpa mempertimbangkan jumlah pemasukan serta kebutuhan prioritas. Nah, Kania punya solusi untuk permasalahan ini, yaitu menjalankan gaya hidup frugal living.

pearative.ru

Mungkin beberapa di antara kamu ada yang masih bingung atau belum pernah mendengar istilah frugal living. Frugal living adalah sebuah gaya hidup yang fokus terhadap pengelolaan keuangan. Kuncinya, kamu memahami pemasukan rutin dan membuat anggaran secara ketat. Pemasukan yang ada pun digunakan untuk membeli barang yang benar-benar dibutuhkan, misalnya membeli panci atau spatula untuk mengganti alat masak kamu yang sudah usang dan tidak aman untuk kesehatan. Sementara itu, sisanya lagi untuk ditabung.

Bagi kamu yang ingin mencoba gaya hidup frugal living, ikuti tips dari Kania di bawah ini, yuk!

Menyusun Anggaran dengan Ketat

pixabay.com

Kebanyakan orang mengalami besar pasak daripada tiang lantaran berbelanja sesuka hati tanpa anggaran yang jelas. Oleh karena itu, mulailah menerapkan gaya hidup frugal living dengan menyusun anggaran. Sisihkan uang untuk pengeluaran rutin yang wajib, seperti untuk investasi properti atau saham, dana darurat, cicilan hunian, tagihan listrik, dan sebagainya. Selanjutnya, tentukan anggaran untuk belanja kebutuhan sehari-hari, bersosialisasi, dan liburan.

Jika sudah, jangan keluarkan uang melebihi anggaran tersebut. Apabila ada barang yang ingin dibeli, tapi anggaran bulan tersebut sudah tidak mencukupi, alihkan ke anggaran bulan berikutnya. Supaya lebih mudah memantau anggaran dalam menerapkan frugal living, unduhlah aplikasi keuangan di smartphone. Kamu bisa mencatat pemasukan dan pengeluaran beserta keterangannya di aplikasi tersebut.

Menyusun Daftar Barang yang Dibutuhkan

pixabay.com

Lihat teman punya tas baru, jadi ingin punya juga. Lihat ada smartphone baru, rasanya ingin ganti. Jika mengalami hal tersebut, coba pikirkan kembali, apakah barang yang lama sudah rusak sehingga kamu perlu membeli yang baru? Dalam frugal living, kamu diajak untuk menyusun dan mempertimbangkan daftar barang yang dibutuhkan. 

Ambil secarik kertas dan tuliskanlah barang yang ingin kamu beli. Kemudian, urutkan sesuai prioritas kebutuhan hidup. Apabila masih melebihi anggaran, pertimbangkan barang-barang apa saja yang sebenarnya tidak dibutuhkan dalam waktu dekat. Jangan beli barang baru karena lapar mata, ya!

Menolak Sebagian Ajakan Menongkrong

unsplash.com

Ajakan untuk nongkrong di kafe dan restoran hits tidak akan ada habisnya. Untuk menerapkan frugal living, kamu perlu tegas menolak sebagian ajakan tersebut. Sesuaikanlah frekuensi nongkrong dengan anggaran yang sudah dibuat sebelumnya.

Apabila kamu merasa pertemuan ini penting, ada beberapa solusi agar penerapan gaya hidup frugal ini tetap berhasil. Di antaranya adalah mengalihkan pertemuan ke bulan berikutnya, ajak ke tempat nongkrong yang masuk ke dalam anggaranmu, atau lakukan meeting online

Menjalankan Frugal Living dengan Masak Sendiri

unsplash.com

Zaman sekarang mau pesan makanan itu sangat mudah. Tinggal buka aplikasi, lalu bayar menggunakan uang elektronik. Apalagi, saat ini banyak restoran atau cafe yang sering mengadakan diskon besar-besaran. Pasti menggiurkan, ya?

Namun, ketika dilakukan terus menerus, penerapan frugal living akan gagal. Sebagai gantinya, biasakanlah untuk masak sendiri. Cukup masakan sederhana saja, tapi gizi tetap terpenuhi. Belanja bahan makanan memang membutuhkan anggaran besar, tapi bisa untuk masak berkali-kali dan jauh lebih hemat daripada memesan makanan.

Manfaatkan Transportasi Umum Massal

pixabay.com

Mengendarai kendaraan pribadi memang nyaman, tapi kurang sesuai dengan prinsip frugal living. Hal ini karena kamu perlu menambah anggaran untuk BBM, service, pajak, dan sebagainya.

Nah, sebagai permulaan frugal living, coba gunakan transportasi umum massal saat pergi maupun pulang kerja. Bila memungkinkan, jalan kaki saja dari kantor ke stasiun atau halte bus. Kurangi juga penggunaan ojek online. Hitung-hitung sekalian olahraga, ‘kan?

Menerapkan frugal living pada awalnya mungkin terasa susah. Namun, dengan tekad yang kuat, pasti kamu akan terbiasa. Perlu dipahami juga kalau frugal living itu bukan hidup pelit, melainkan hidup hemat dan pintar mengatur keuangan. Sudah siap menjalani frugal living?

Jangan lupa baca juga artikel menarik lainnya di Dekoruma, ya! Selain artikel, Dekoruma juga menyediakan aneka furnitur, dekorasi, dan peralatan rumah lainnya untuk mengganti perabotanmu yang sudah rusak atau tidak layak pakai. Yuk, langsung saja kepoin laman Dekoruma!