Tips dan Trik Mengajarkan Anak Melakukan Toilet Training

Ada banyak hal yang perlu dipelajari si Kecil untuk menghadapi kehidupan ini. Salah satunya adalah toilet training yang merupakan proses pembelajaran anak untuk buang air kecil dan besar sendiri di toilet. Terdengar mudah, tapi proses ini membutuhkan kesabaran ekstra dari orang tua dan anak.

Waktu yang umum untuk memulai toilet training adalah saat anak berumur 1,5 hingga 2 tahun. Namun, perlu diketahui bahwa kesiapan masing-masing anak itu berbeda. Untuk memastikannya, kamu bisa memperhatikan tanda kesiapan anak, misalnya si Kecil memberikan ekspresi sedang menahan buang air kecil atau besar, tidak nyaman dengan popok basah atau popok kering selama tidur, jadwal buang air besar yang rutin, serta memberi tahu orang tua saat hendak buang air.

Nah, jika si Kecil sudah menunjukkan tanda kesiapan tadi, segera terapkan toilet training supaya ia mulai terbiasa untuk membuang air kecil atau besar sendiri di toilet. Yuk, ikuti tips toilet training untuk si Kecil secara tepat dan mudah dari Kania berikut ini!

Memperkenalkan Toilet pada Si Kecil

pixabay.com

Tidak kenal, maka tidak paham. Oleh karena itu, perkenalkan toilet pada si Kecil terlebih dahulu dalam proses toilet training. Jelaskanlah kalau toilet ini adalah tempat untuk buang air kecil dan besar. Bila perlu, ajak si Kecil ke toilet untuk menunjukkan cara penggunaannya sambil menjelaskan apa yang sedang kamu lakukan. Jadilah contoh yang baik bagi si Kecil!

Kamu juga bisa menggunakan pispot anak untuk mengajari mereka. Letakkan pispot tersebut di kamar mandi supaya mereka semakin terbiasa dengan suasananya. Pada tahapan membiasakan diri, segera bawa anak untuk duduk di pispot ketika mereka menunjukkan ekspresi ingin buang air, meski sedang menggunakan popok sekali pun.

Jelaskan Sensasi Rasa Ingin Buang Air

pixabay.com

Buang air kecil dan besar adalah proses alami bagi setiap manusia. Meski demikian, si Kecil belum memahaminya. Pada kesempatan toilet training ini, jelaskan kepada mereka seperti apa sensasi atau tanda-tanda ingin buang air.

Misalnya, jika anak merasa mulas pada bagian perut atau ada tekanan di area kandung kemih, artinya mereka butuh buang air. Kemudian, hubungkan sensasi ingin buang air tersebut dengan fungsi toilet. Lakukan tahapan toilet training yang satu ini berulang-ulang hingga anak paham betul dengan kondisi dirinya.

Ajarkan Anak Cara Mengutarakan Keinginan BAB dan BAK

pixabay.com

Akan ada momen di mana anak sudah tahu seperti apa rasanya ingin buang air, tapi belum tahu cara mengutarakannya. Jadi, ajarkanlah si Kecil untuk mengutarakan keinginan untuk buang air kecil ataupun buang air besar. Sederhana saja, misalnya dengan mengucapkan ‘pipis’, ‘pup’, atau ‘wc’. Dengan kode ini, orang tua bisa segera mengajaknya ke toilet.

Jangan lupa untuk mengingatkan anak supaya menahan diri sebelum sampai di toilet. Tips toilet training ini juga akan mempermudah orang tua saat sedang berada di tempat umum, lho!

Pahami Jadwal Buang Air dan Membuat Rutinitas

pixabay.com

Layaknya orang dewasa, anak-anak pun memiliki jam tubuhnya sendiri untuk buang air besar. Maka pahamilah jadwal tersebut dan ajak anak ke toilet untuk buang air besar. Sementara itu, untuk buang air kecil, normalnya anak-anak melakukan setiap 2-3 jam sekali. Pasanglah alarm pada jam atau smartphone sebagai panduan toilet training si Kecil. 

Kamu juga bisa membuat rutinitas untuk buang air kecil, misalnya mengajak anak melakukan toilet training buang air kecil sebelum dan sesudah tidur. Tips toilet training yang satu ini juga bermanfaat untuk mencegah anak mengompol di kasur selama tidur.

Lepas Popok untuk Membiasakan Anak

pixabay.com

Jika si Kecil sudah mulai familiar dengan toilet training, kamu bisa melepaskan popoknya pada saat-saat tertentu, misalnya pada siang hari. Anak-anak akan belajar kalau buang air kecil di celana itu rasanya tidak nyaman. Bokong terasa lengket dan muncul bau. Dengan demikian, mereka akan terpicu untuk segera pergi ke toilet ketika ingin buang air.

Pakaikan Celana yang Mudah Dilepas

motherandbaby.co.uk

Mungkin anak-anak belum terlalu bisa mengontrol rasa ingin buang air dan berakhir mengompol. Oleh karena itu, pakaikan mereka celana yang karetnya longgar atau celana khusus toilet training supaya mudah dilepas dan bisa segera buang air. Pemakaian celana seperti ini juga bisa membantu anak lebih mandiri untuk melepas-pasang celana selama toilet training.

Melakukan toilet training untuk si Kecil itu harus disertai dengan konsistensi dan kesabaran. Jangan memarahi anak ketika ia mengompol, melainkan ulangi penjelasan tentang toilet sampai akhirnya si Kecil benar-benar paham. Jangan lupa berikan juga pujian ketika si Kecil berhasil buang air sendiri di toilet. Semoga berhasil!

Jangan lupa baca juga artikel bermanfaat lainnya di Dekoruma, ya! Tersedia juga aneka furnitur dan dekorasi untuk melengkapi hunianmu. Dekoruma jual sofa, meja belajar, rak dinding, meja rias, hingga kursi teras.

Tak hanya furnitur dan dekorasi, Dekoruma jual sikat, sapu, kain pel, dan alat kebersihan esensial yang perlu ada di hunian kamu. Dekoruma juga jual piring, gelas, sendok, dan garpu, lho. Yuk, langsung saja cari semua keperluan rumahmu di Dekoruma!