Memahami Teknik Budikdamber

Apakah kamu pernah mendengar istilah budikdamber? Istilah tersebut bukanlah kurikulum pendidikan atau sejenis kuliner baru di tengah masyarakat Indonesia. Namun, budikdamber merupakan suatu teknik budidaya yang bisa dijadikan aktivitas produktif dan asyik untuk dilakukan di rumah. Sekilas, teknik ini mirip dengan

aquaponik,
tapi sebenarnya berbeda.

Lalu, apa sih yang dibudidayakan dan bagaimana cara kerjanya? Daripada makin penasaran, yuk simak ulasan lengkap dari Kania mengenai budikdamber di bawah ini!

Apa Itu Budikdamber?

google.com

Usut punya usut, ternyata budikdamber adalah singkatan dari Budidaya Ikan Dalam Ember. Teknik ini sebelumnya viral di media sosial Twitter karena cuitan seorang warganet yang membagikan teknik berternak lele dan menanam sayuran, tanpa harus punya halaman luas dan hanya bermodal ember saja. 

Budikdamber sendiri merupakan temuan dosen Budidaya Perikanan dari Politeknik Negeri Lampung, Juli Nursandi. Percobaan ini dimulainya pada sekitar 2015-2016 dan istilah budikdamber juga dicetuskannya sendiri. Kerennya, Juli Nursandi juga bertekad membagikan tekniknya secara gratis lewat media sosial miliknya

Dengan motto satu ember untuk pangan Indonesia, budikdamber diharapkan bisa menjadi solusi sumber makanan di rumah masing-masing. Sebagai pola ketahanan pangan Indonesia, Juli juga menganjurkan agar sistem ini bisa diadopsi di daerah perkotaan, daerah sulit air, daerah padat penduduk, daerah terpencil, daerah terdampak bencana, bahkan lokasi offshore yang terkenal sulit menanam sayuran. 

Memahami Teknik Budikdamber

Nah, kalau kamu tertarik dengan teknik budikdamber, berikut ada beberapa hal yang harus kamu ketahui agar tidak salah langkah. Simak sampai habis, ya!

1. Tidak semua ikan bisa dimanfaatkan untuk budikdamber

google.com

Juli menjelaskan bahwa ikan yang cocok diternak menggunakan teknik budikdamber antara lain adalah ikan lele, patin, sepat, betok, gabus, dan gurami. Jenis-jenis ikan air tawar ini memiliki ketahanan oksigen rendah sehingga wadah ember tetap ideal untuk menunjang perkembangbiakan mereka. 

2. Sama juga dengan jenis tanamannya

dkpp.bulelengkab.go.id

Karena lebih bersifat hidroponik, maka jenis tanaman untuk budikdamber juga bisa dipilih yang bersifat serupa, misalnya kangkung, genjer, dan bayam. Namun, budikdamber juga bisa ditambahkan dengan media arang atau sesuai anjuran Juli berupa media AKT (Arang Kain Tanah) yang menurutnya bisa menjadi media untuk segala jenis tanaman. 

3. Bahan-bahan yang dibutuhkan

tribundepok.com

Dalam melakukan teknik budikdamber, tentu ada bahan-bahan yang diperlukan. Pastikan kamu catat semua bahannya sesuai anjuran Juli, yaitu:

  • Ember 80 liter
  • Arang batok kelapa
  • Gelas plastik
  • Benih lele ukuran 5-12 cm sejumlah 60-100 ekor
  • Bibit kangkung
  • Perkakas seperti tang, solder dan kawat.

Jumlah benih dan bibit di atas hanyalah patokan. Kamu bisa sesuaikan benih dan bibit berdasarkan selera selama masih mengikuti aturan budikdamber yang dianjurkan.

4. Cara membuat wadah budikdamber

youtube.com

Untuk membuat wadah budikdamber, pertama-tama yang dibutuhkan adalah mempersiapkan gelas plastik dan potongan kangkung. Berikut caranya:

  • Lubangi gelas plastik 10-15 buah dengan solder.
  • Potong kangkung, sisakan bagian bawah, dan masukkan ke dalam gelas.
  • Isi gelas dengan arang batok kelapa hingga setengah atau hampir memenuhi ukuran gelas.
  • Potong kawat kurang lebih 12 cm dan buat model kait yang bisa dijadikan pegangan gelas di ember. 

Selanjutnya, siapkan media budikdamber dan lakukan langkah berikut: 

  • Isi ember kapasitas besar dengan volume sekitar 60 liter dan diamkan kurang lebih 1-2 hari.
  • Masukkan ikan, diamkan 1-2 hari.
  • Susun gelas kangkung di pinggir ember dan kaitkan dengan kawat.

5. Pemeliharaan budikdamber paling mudah

youtube.com

Untuk merawat kondisi habitat budikdamber, sebaiknya wadah diletakkan pada bagian yang terkena sinar matahari. Ini supaya pertumbuhan tanaman bisa berjalan lancar hanya kurang dalam waktu 1 minggu. Sedangkan, untuk pemberian makanan ikan, lakukanlah setiap hari sebanyak 2-3 kali dengan porsi secukupnya. 

Selama budikdamber, jika air berubah menjadi warna hijau, tidak perlu buru-buru mengganti airnya. Akan tetapi, perhatikan jika nafsu makan ikan menurun atau kondisi air berbau. Itulah saatnya untuk mengganti air dengan metode sedot. Ganti air sebanyak 8-10 liter, bukan sepenuhnya. Amati juga pertumbuhan kangkung jika siap panen (umumnya sekitar 14-21 hari sejak ditanam). 

Gimana, teknik budikdamber sangat menarik, bukan? Yuk, dukung terus cara-cara budidaya lokal yang keren dan membantu ketahanan pola pangan Nasional! Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Selain ulasan di atas, temukan juga informasi dan inspirasi menarik lainnya di Dekoruma! Tak hanya artikel saja, Dekoruma juga menyediakan aneka furnitur space-saving dan multifungsi dengan harga terjangkau untuk hunianmu, lho. Dekoruma jual rak sepatu, sofa, tempat tidur, meja TV, rak penyimpanan, kursi makan, dan kasur.

Untuk kasur, Dekoruma jual Dunlopillo, King Koil, dan Comforta, tiga merek kasur ternama dengan beragam pilihan material dan ukuran. Lengkap banget, ‘kan?

Tak ketinggalan juga, nih dari dunia properti. Melalui Dekoruma Properti, kamu bisa menemukan aneka properti hunian dari berbagai daerah di Jabodetabek, seperti rumah dijual di Jakarta Selatan, rumah baru di BSD, hingga apartemen dijual di Jakarta Pusat. Tunggu apa lagi? Yuk, wujudkan rumah impianmu bersama Dekoruma karena rumah adalah tempat di mana kehidupan indah berawal!