Cara Menghitung Bunga KPR Berdasarkan Jenisnya

Apakah kamu berencana untuk membeli rumah dalam waktu dekat dengan cara KPR? Jika demikian, maka kamu perlu mengetahui serba-serbi tentang KPR, termasuk cara menghitung bunga KPR beserta jenisnya.

Pada dasarnya, perhitungan bunga KPR akan dilakukan dan dijabarkan oleh pihak pemberi KPR. Namun, tidak ada salahnya untuk memahami sebelum mengajukan KPR. Tujuannya supaya kamu bisa membandingkan bunga KPR mana yang menguntungkan dan berapa biaya yang perlu disiapkan setiap bulannya.

Untuk membantu kamu, berikut Kania akan menjelaskan cara menghitung bunga KPR berdasarkan jenisnya. Yuk, langsung saja simak bersama!

Ketahui Dulu Pokok Kredit

pixabay.com

Saat mengikuti program KPR, hanya pokok kredit yang akan dikenakan bunga KPR. Cara untuk mengetahui pokok kredit ini sangat mudah. Pertama-tama, kurangi dulu total harga rumah yang dijual dengan nominal DP. Misalnya, sebuah rumah dijual dengan harga Rp200 juta.

Nominal DP = harga rumah x besar DP dalam persen

 = Rp200 juta x 15%

= Rp30 juta

Pokok kredit = harga rumah – nominal DP

= Rp200 juta – Rp30 juta

= Rp170 juta

Jadi, nominal harga yang dikenakan bunga KPR adalah Rp170 juta. Lain halnya jika kamu membeli properti yang tergabung dalam program KPR tanpa DP. Pokok kreditnya senilai dengan harga properti yang akan dibeli.

Cara Menghitung Bunga KPR Flat

unsplash.com

Bunga KPR ada beberapa jenisnya. Pertama adalah bunga KPR flat. Jenis bunga KPR ini sifatnya tetap dalam jangka waktu 1 atau 3 tahun. Keunggulan dari jenis bunga KPR ini adalah pihak debitur tidak perlu mencemaskan pengeluaran di saat suku bunga KPR sedang melonjak pada saat tertentu karena yang menjadi acuan adalah besar bunga yang ditetapkan di awal. Berikut cara menghitungnya:

Bunga = (persentase bunga x plafon kredit) : jangka waktu pembayaran

Cara Menghitung Bunga KPR Floating

pixabay.com

Selanjutnya, ada bunga KPR floating. Dalam perhitungan jenis bunga KPR ini, besar suku bunga berubah setiap tahun. Dengan demikian, besar cicilan KPR pun ikut berubah-ubah. Suku bunga KPR ini mengikuti kebijakan dari Bank Indonesia. Jika suku bunga sedang turun, maka debitur akan merasa ringan saat membayar cicilan. Berikut ini cara menghitung bunga KPR floating menggunakan skema efektif:

Angsuran pokok = total pinjaman : tenor (dalam bulan)

Angsuran bunga = saldo pinjaman bulan sebelumnya x suku bunga x (30:360)

Total angsuran = angsuran pokok + angsuran bunga

Saldo pinjaman = saldo pinjaman bulan sebelumnya – angsuran pokok

*30 = jumlah hari dalam sebulan

*360 = jumlah hari dalam setahun

Cara Menghitung Bunga KPR Capped

pixabay.com

Jenis bunga KPR capped bisa jadi masih asing di telingamu. Suku bunga ini sifatnya terbatas. Artinya, suku bunga dibiarkan mengambang sesuai dengan perkembangan pasar, tapi ada pembatasan dari bank sehingga suku bunga KPR tidak terlalu tinggi dan memberatkan debitur.

Contoh kasus, suku bunga saat ini 8,5%. Lalu, bank penyedia KPR akan menawarkan suku bunga terbatas sebesar 10,5%. Ini artinya bunga KPR kamu akan tetap mengikuti perubahan suku bunga sesuai acuan Bank Indonesia. Namun, jika suku bunga melonjak hingga angka 12%, maka suku bunga KPR yang berlaku adalah 10,5%.

Cara Menghitung Bunga KPR Gabungan

pixabay.com

Jenis bunga KPR yang terakhir adalah gabungan dari flat dan floating. Biasanya, suku bunga ini ditawarkan juga bersama dengan suku bunga capped. Misalnya, untuk tenor 10 tahun. Bank akan menawarkan bunga flat 6% di tiga tahun pertama, capped sebesar 10% di tiga tahun berikutnya, dan floating di empat tahun terakhir.

Tawaran jenis bunga KPR gabungan tergolong meringankan debitur lantaran ada banyak waktu di awal untuk membayar cicilan dengan ringan. Sedangkan, tahun-tahun berikutnya akan terasa ringan juga walau bunganya floating. Hal ini dikarenakan ada inflasi yang diiringi dengan pertambahan pendapatan debitur, sementara pokok kredit tetap sama.

Demikian cara menghitung bunga KPR beserta jenis-jenisnya. Semoga kamu mendapatkan gambaran sebelum mengajukan KPR. Jangan ragu untuk minta penjelasan detail dari pihak bank karena biasanya kebijakannya berbeda-beda.

Kamu masih mencari-cari rumah yang sesuai dengan kebutuhan dan budget-mu? Kamu bisa menemukannya di Dekoruma Properti, lho! Ada banyak pilihan rumah dengan harga terbaik dari berbagai daerah di Jabodetabek, seperti rumah dijual di Depok, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. Tunggu apa lagi? Yuk, wujudkan rumah impianmu bersama Dekoruma!