Tips dan Trik Mengolah Sampah Organik dengan Tepat
Isu lingkungan saat ini semakin mengemuka, ya. Kamu bisa, loh menjadi bagian “penyelamat lingkungan” dengan melakukan pengolahan sampah rumah tangga dengan lebih tepat. Khususnya, kamu bisa memanfaatkan sampah rumah tangga yang kebanyakan berupa sampah organik dari limbah memasak untuk dijadikan pupuk kompos ataupun bahan pel yang ramah lingkungan.
Namun, untuk bisa menghasilkan manfaat dari sampah organik rumah tersebut, tentu pengelolaannya nggak bisa sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam menyimpan sampah organik tersebut sebelum memanfaatnya.
Buat kamu yang tertarik mengelola sampah organik rumah, berikut ini Kania akan mengulas beberapa tahapan yang perlu kamu ikuti. Sebenarnya, cara mengelola sampah organik rumah tangga nggak susah, kok!
Pisahkan Wadah Sampah Organik
Tentu yang pertama kali harus kamu lakukan adalah memisahkan sampah-sampah yang ada di rumahmu. Wadah sampah organik harus dibedakan dengan wadah sampah anorganik. Soalnya, sampah organik lebih cepat membusuk dan menjadi sulit dipisahkan jika telanjur menyatu dalam wadah yang sama dengan sampah anorganik. Yang dimaksud sampah organik di sini adalah sisa-sisa sayuran ataupun sampah yang bersumber dari alam.
Sediakan Composter
Jadi, di mana sampah organik mesti ditaruh? Kamu bisa menyediakan tempat sampah ukuran kecil untuk pembuangan sementara. Namun, kamu juga harus menyiapkan composter sebagai wadah sampah organik tersebut agar mengendap lebih lama.
Ingat, Ada Sampah Organik Basah dan Kering!
Secara garis besar, ada dua jenis sampah organik, yaitu basah dan kering. Sampah organik yang basah sangat banyak, mulai dari sisa sayuran, kulit buah, sampai sisa makanan. Sementara itu, yang termasuk sampah organik kering adalah daun kering dari taman atau teras rumah kamu.
Adapun, yang harus kamu perhatikan adalah komposisi sampah organik kering dan basah sebaiknya 60:40. Supaya lebih gampang, komposisi ini bisa kamu atur di wadah sementara setiap kali hendak memasukkan sampah organik ke composter.
Sampah Organik Hewani Tak Diperhitungkan
Nggak semua sampah organik yang berasal dari alam bisa masuk ke composter, ya. Kalau kamu punya sisa sampah hewani, seperti tulang ayam ataupun insang ikan, sebaiknya kamu langsung memisahkan tempat pembuangannya. Ini karena keberadaan sampah organik dari hewani di composter dapat membuat pembentukan kompos gagal total.
Tambahkan Campuran Tanah
Composter sebenarnya nggak cuma berisi sampah organik basah dan kering. Kamu juga perlu menambahkan campuran tanah ke dalamnya. Nggak perlu banyak-banyak, untuk satu composter dengan volume 20 liter, kamu hanya perlu menambahkan segenggam tanah.
Buka dan Aduk dengan Rutin
Selain saat membuang sampah organik yang komposisinya sudah sesuai ke dalam composter, ada kalanya kamu harus membuka wadah tersebut secara rutin. Kamu bisa membuka composter setiap 3—4 hari sekali dan mengaduk sampah di dalamnya agar lebih tercampur sehingga proses pembusukan lebih sempurna. Membuka composter beberapa saat juga memungkinkan adanya sirkulasi udara yang masuk dan dapat berdampak baik untuk pembusukan sampah organik tersebut.
Tunggu Sampai Jadi Kompos
Mengelola sampah organik rumah sampai menjadi kompos memerlukan waktu yang agak panjang. Setidaknya, kamu butuh sekitar 3 bulan untuk bisa membuat pupuk kompos dari timbunan sampah yang dikelola dengan baik.
Awalnya, mungkin kamu agak merasa repot dalam mengelola sampah organik rumah. Namun, jika sudah terbiasa, pengelolaan sampah organik akan terasa menyenangkan, apalagi jika sudah memperoleh hasilnya. Lebih daripada itu, mengelola sampah organik dengan cepat bisa menjadi bagian dari upaya penyelamatan bumi!
Kamu sedang mencari furnitur baru untuk hunianmu? Kamu bisa menemukannya di Dekoruma, lho! Ada berbagai jenis furnitur multifungsi dan space-saving yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan. Dekoruma jual kursi makan, sofa, lemari pakaian, tempat tidur, hingga rak dinding & ambalan. Model dan ukurannya beragam, harganya pun ramah di kantong. Tunggu apa lagi? Langsung saja cek selengkapnya di Dekoruma dan wujudkanlah rumah impianmu karena rumah adalah tempat di mana kehidupan indah berawal!