Secara normal, setiap manusia membutuhkan tidur selama enam hingga delapan jam. Sayangnya, padat dan bising rutinitas kadang kala berdampak pada kualitas tidur yang buruk. Belum lagi, perihal kasur yang tidak nyaman.

Keberadaan kasur kemudian menjadi penting, lantaran fungsinya dalam memengaruhi kualitas hidup seseorang. Setidaknya, sejumlah studi membuktikan, kurang tidur punya banyak dampak buruk, mulai dari menurunnya produktivitas kerja, mood, hingga kebugaran tubuh. Memang, memilih kasur yang tepat bukanlah perkara mudah. Karenanya, ada baiknya untuk terlebih dulu mengenali enam tipe kasur berikut.

  1. Kasur Kapuk

Populer dengan sebutan “kasur tradisional”, faktanya penggunaan kasur kapuk punya banyak keuntungan. Kasur berbahan dasar serat buah randu ini bukan hanya alami, melainkan mampu menyerap panas. Tidaklah heran, jika tidur di atas kasur ini pun dianggap cukup nyaman, lantaran empuk, dan tentunya: murah (berkisar antara Rp80.000 hingga Rp700.000).

Sayangnya, penggunaan kasur dalam jangka waktu lama berisiko membuatnya kempis, sehingga harus ditambahkan kapuk. Apalagi, kasur ini juga rentan penumpukan debu, bahkan kutu dan tugau! Adapun pemakaian kasur kapuk ini tidaklah cocok bagi Anda yang memiliki alergi terhadap debu atau kapas.

  1. Kasur Pegas

Banyak orang menyebutnya dengan spring bed. Jenis kasur yang masih populer ini menggunakan kombinasi per dan busa. Nah, semakin banyak jumlah pegasnya, maka semakin baguslah kualitas kasur.

Adapun tidur di atas kasur pegas diklaim lebih nyaman dan sehat. Hal ini diakibatkan oleh sifat pegas yang mampu menerima tekanan (berat dan gerak tubuh) dan memantulkannya kembali. Dengan kata lain, kasur pegas dapat menopang dan mengikuti posisi tidur dengan baik.

Meski begitu, sebagai konsumen Anda harus tetap berhati-hati. Pasalnya, ada banyak produsen nakal yang memproduksi kasur berkualitas buruk. Karenanya, jangan keburu tergiur dengan harga murah. Alih-alih tidur dengan aman dan nyaman, bisa jadi kasur pegas Anda justru berisi ban bekas bahkan per berkarat!

  1. Kasur Busa

Secara umum, kasur busa berbahan poliuretan–jenis busa yang sudah terlebih dulu mengalami proses kimiawi. Kasur jenis ini terbilang empuk dan nyaman, sebab mampu mengikuti berat dan pergerakan badan.

Beberapa catatan yang harus diingat perihal kasur busa, adalah kemungkinan kasur berkualitas rendah yang banyak dijual di pasaran. Apalagi, usianya tidak sepanjang spring bad. Pemakaian yang terlalu sering dapat mengikis kelenturan dan massa kasur–sehingga sering kali menjadi kempis.

  1. Kasur Angin

Sesuai namanya, kasur ini tidak berisi busa atau kapuk, melainkan angin. Dinilai praktis, murah, dan fleksibel, sehingga sering kali digunakan sebagai alas tidur untuk tamu atau justru berkegiatan outdoor.

Adapun kombinasi bahan PVC vinyl dan karet lantas berdampak pada ketahanan kasur terhadap air. Nilai plus lainnya, kasur ini dapat mengambang di air, sehingga bisa menjadi alat Anda bersenang-senang.

Perhatian: jauhkan kasur dari benda-benda tajam. Serupa balon, kasur angin pun bisa bocor dan kempis. Sebagai antisipasi, Anda bisa menyediakan lem penambal atau justru pompa angin untuk menambah massa udara.

  1. Kasur Orthopedic

Sesuai namanya, jenis kasur ini memang dirancang khusus untuk menunjang sendi, tulang, dan punggung. Adapun pemanfaatannya ditujukan untuk menunjang proses penyembuhan penyakit.

  1. Kasur Memory Foam

Kandungan busa viscoelastic yang diletakkan di atas polyurethane padat menjadikan kasur memory foam mampu mengakomodasi gerakan dan bobot orang yang tidur di atasnya. Beberapa produsen bahkan mengklaim, gerakan tidak memengaruhi orang yang tidur di sebelahnya. Beberapa nilai lebih lain yakni, lebih awet dan antikutu.

Sayangnya, seluruh kelebihan tersebut tidak bisa dinikmati oleh semua orang. Harganya cenderung mahal, sementara aliran udara tidak bisa bergerak di dalamnya. Pada akhirnya, kasur ini pun bersifat panas dan terlalu keras.

Itulah enam tipe kasur yang harus Anda pahami terlebih dulu, sebelum memutuskan membeli kasur yang sesuai. Semoga bermanfaat!