Setelah lama tinggal bersama keluarga, akhirnya tiba saatnya untuk mandiri dan bebas mendekorasi ruangan di setiap celah tempat tinggal milikmu sendiri. Namun, jangan sampai kamu terlalu fokus mendekorasi ruangan hingga tidak memikirkan apa saja dekorasi yang diperlukan hingga akhirnya malah menjadi clutter.

Selain kamu akan menghemat anggaran, mempertimbangkan isi rumah saat mendekorasi ruangan secara matang sebelum membeli akan menjadikan hunian terasa lebih personal karena setiap barang mempunyai makna tersendiri.

Sebenarnya, apa itu clutter?

Menurut Promises Behavioral Health, clutter dikategorikan sebagai barang yang disimpan walaupun tidak diperlukan atau diinginkan. Bayangkan mendekorasi ruangan yang sudah penuh dengan clutter, jangankan memajang memorabilia, bersih-bersih ruangan saja akan sulit.

Jika kegiatan cluttering sudah menjadi tindakan kompulsif, ia akan dianggap sebagai clutter addiction yang akan berdampak negatif pada kesehatan penderita. Niat baik, seperti mendekorasi ruangan, bisa menjadi kecemasan yang memicu penderita untuk terus cluttering sehingga rumah berantakan pun tak terhindarkan.

Apa yang terjadi jika clutter dibiarkan?

Rumah berantakan tinggal dibersihkan, bukan? Tak semudah itu. Agar lebih mengerti dampak mendekorasi ruangan tanpa memikirkan makna atau fungsinya, kamu perlu mengerti bagaimana seseorang merasakan suasana lingkungan sekitarnya.

Dalam Environmental Interiors, penulis Mary Jo Weale, James W. Croake, dan W. Bruce Weale mengemukakan bahwa manusia merasakan suasana lingkungan sekitar melalui lima cara:

  1. Melalui lima panca indera—penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba.
  2. Melalui waktu dan pergerakan dalam ruangan.
  3. Melalui pemikiran, ingatan ataupun imaginasi.
  4. Melalui emosi.
  5. Melalui harapan atau antisipasi.

Ada atau tidaknya clutter di area tempat tinggal berpengaruh besar terhadap pengalaman tinggal di rumah. Berdasarkan kelima cara tersebut, mendekorasi ruangan pun harus berfaedah agar tidak sekadar mengorbankan ruangan secara sia-sia.

Permasalahan besar dari clutter

Lebih dari sekadar memenuhi ruangan, clutter berdampak negatif terhadap relasi, karir, keuangan, dan terutama kesehatan keluarga.

Studi dari Personality and Social Psychology Bulletin menemukan bahwa proyek mendekorasi ruangan yang tak rampung dan memenuhi rumah akan membuat seseorang menjadi lebih depresi, letih, dan memiliki tingkat hormon kortisol (pertanda stress) yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang mendeskripsikan rumah mereka sebagai tempat istirahat yang menyembuhkan.

Mendekorasi secara bijak untuk kehidupan saat ini

Untuk menghindari clutter, ada baiknya mulai bijak saat mendekorasi ruangan. Pilih dekorasi rumah yang mempunyai makna dan mencerminkan hidup impian.

Mengapa saat mendekorasi ruangan perlu mengusung konsep mindfulness? Intinya simpel, tinggal dalam suatu hunian tentu berarti hidup dalam saat ini juga dan mendekorasi ruangan diperlukan untuk mencerminkan kehidupan yang diinginkan di masa depan.

Bagaimana cara menjadi bijak saat mendekorasi?

Ketika ingin mendekorasi ruangan, pikirkan baik-baik apa saja yang bermakna dalam hidup. Apakah boneka kucing tersebut mengingatkan kamu akan hewan peliharaan kesayangan? Tak apa-apa jika ingin mempertahankan nilai sentimental dalam hunian, apalagi ketika sentuhan personal menjadi fokus utama saat mendekorasi ruangan.

  • Perabot cantik yang fungsional

Nilai estetik harus selalu didampingi oleh fungsi yang jelas. Saat mendekorasi ruangan, pertimbangkan apakah benda tersebut hanya sekadar mendekorasi ruangan atau membantu kegiatan sehari-hari. Misalkan alangkah baiknya jika menghadirkan jam dinding dalam desain yang menarik daripada menambah bantal dekorasi lagi ke sofa yang penuh.

  • Nilai positif dari setiap barang

Walaupun mendekorasi ruangan dianggap bersifat impulsif, pastikan kamu hanya membeli barang yang akan menambah nilai positif ke rumah atau benar-benar diperlukan dalam rumah.

  • Barang warna senada yang long-lasting

Pengalaman tinggal di rumah haruslah harmonis dari segi estetik. Terapkan skema warna yang mencerminkan kepribadian kamu saat mendekorasi ruangan. Jangan fokus mendekorasi ruangan sebatas lingkup kamar tersebut, pastikan keseluruhan hunian juga mengangkat skema warna yang sama.

  • Tiap benda punya rumah masing-masing

Agar clutter bisa terhindari, setiap benda, yang tadinya dimanfaatkan untuk mendekorasi ruangan, perlu disortir berdasarkan kategorinya. Dengan menyediakan ruang penyimpanan bagi setiap kategori, mendekorasi ruangan pun lebih mudah karena dapat bekerja dengan ruangan kosong.

  • Dekorasi DIY dengan barang daur ulang

Jika ingin mengurangi clutter sekaligus mendapatkan dekorasi baru, coba mendekorasi ruangan dengan mendaur ulang barang bekas yang dimiliki menjadi barang yang berfungsi dalam rumah.

Setelah mengetahui mengapa dan bagaimana mendekorasi ruangan perlu dilakukan secara bijak, jangan sampai kamu terperangkap dalam jebakan clutter. Daripada bingung memikirkan cara mendekorasi ruangan yang bijak, coba sortir dahulu barang di rumah, baru kemudian beralih mencari dekorasi baru yang bermakna untuk rumah.