Lebih dari sekadar tempat tinggal, rumah sewajarnya merupakan lingkungan yang aman bagi para penghuninya. Tempat yang seharusnya aman bisa saja menjadi berbahaya jika tidak telaten merawat atau menggunakan peralatan rumah tangga.

Bukan berarti tidak peduli terhadap kesehatan keluarga, sebenarnya banyak tindakan berbahaya di rumah yang mungkin tidak pernah diketahui sebelumnya. Jadi, ada baiknya mengetahui informasi berikut untuk menjamin keamanan dan kesehatan keluarga.

1. Memasak dengan panci antilengket pada suhu tinggi

Sering dipanggil panci teflon, alat masak ini digandrungi para ibu rumah tangga karena lapisan antilengket teflon ini mudah digunakan dan dibersihkan. Alih-alih berbahaya bagi kesehatan, memasak dengan panci teflon hanya membutuhkan sedikit minyak atau mentega sehingga menjadi cara memasak dan menggoreng yang lebih sehat.

Namun dilansir dari Healthline, jika dibiarkan terlalu panas hingga 300 derajat Celsius, lapisan teflon akan mulai mengurai dan mengeluarkan asap beracun berisi zat-zat kimia berbahaya ke udara. Dikenal sebagai polymer fume fever atau Teflon flu,  mereka yang menghirup asap berbahaya ini secara terus-menerus akan terjangkit gejala penyakit yang mirip flu, mulai dari meriang, demam, sakit kepala, hingga pegal.

Tentu ini bukan berarti panci antilengket itu sendiri berbahaya dan tidak dapat digunakan. Pastikan ventilasi udara lancar di dapur, misalkan dengan memasang cooker hood, dan hindari teknik memasak dengan suhu tinggi jika menggunakan panci teflon.

2. Menumpuk steker pada stop kontak

Bisa terbayang betapa banyak perangkat elektronik rumah tangga yang kamu miliki, mulai dari kulkasmicrowave, lampu meja, dan bahkan charger untuk laptop dan ponsel. Masalahnya, jika kamu mencolokkan mereka pada stopkontak bertumpuk, akan sangat berbahaya, lho!

Berdasarkan Electrical Safety Foundation International, kabel listrik, jika digunakan secara terus-menerus tanpa dicabut dari stop kontak, akan menjadi terlalu panas sehingga berpotensi menimbulkan kebakaran atau korsleting listrik. Daripada menunggu hingga berbahaya, tidak apa jika tetap terpasang saat diperlukan, namun pastikan mencabut perangkat elektronik yang sudah selesai digunakan dari sumber listrik.

3. Penggunaan kapur barus yang berlebih

Biasanya, kapur barus digunakan untuk membunuh kutu dan menyerap kelembapan dalam lemari pakaian. Namun, tahukah kamu bahwa menyimpan kapur barus hanya dengan menaruh sekadarnya dalam lemari itu berbahaya?

Dilansir dari National Pesticide Information Center, kapur barus dalam bentuk padat akan perlahan menguap menjadi senyawa zat berbahaya. Oleh karena itu, ada baiknya simpan kapur barus dalam kotak penyimpanan yang kedap udara agar senyawa berbahaya tersebut tidak akan terancam terhirup oleh penghuni rumah.

4. Mencampur pemutih dan detergen bersamaan saat mencuci

Sebenarnya, pemutih dan detergen dengan sendirinya sudah mengandung zat berbahaya. Sodium hiproklorit dalam pemutih dan asam klorida dalam detergen jika bercampur akan menghasilkan senyawa gas klor yang berbahaya karena racunnya yang kuat.

Agar terhindar dari senyawa berbahaya, cek kembali kandungan kimia dalam pemutih dan detergen yang digunakan saat mencuci. Jika ingin memastikan agar tidak berbahaya, gunakan mereka secara terpisah.

Sebenarnya hal-hal kecil ini bisa dianggap sepele, namun jika akhirnya akan berbahaya bagi penghuninya, tentu kita harus lebih waspada dalam beraktivitas sehari-harinya. Selalu ingat tindakan berbahaya di atas agar keluarga tidak terancam kesehatannya.