Sejak lahir sampai balita, anak berada dalam usia yang disebut ‘golden age’, di mana kemampuan otak anak berkembang dengan sangat pesat. Karena itulah anak pada usia ini harus diberikan pendidikan yang tepat. Tapi, bukan berarti anak harus terus menerus berada di balik meja dan belajar membaca dan berhitung ya. Kamu bisa mengajak si kecil untuk bermain sambil belajar!

Ya, bermain itu dibutuhkan loh bagi tumbuh kembang anak. Anak kecil, kapan pun dan di mana pun akan selalu mencari hal yang dapat dimainkannya. Oleh karena itu, menggunakan permainan untuk membuat anak belajar merupakan cara paling efektif untuk meninggalkan kesan dalam memori anak.

Menurut para ahli psikologis anak, seperti Rodgers, Erikson dan Piaget, ada 3 jenis kegiatan bermain yang dapat mendukung pembelajaran anak. Asyiknya, 3 jenis ini bisa kamu praktekkan sehari-hari di rumah tanpa perlu mempersiapkan macam-macam barang lain.

Permainan sensorimotor

Foto dari productivemamas

Jenis permainan yang dikenal dengan nama

sensory play
 ini dapat mengasah perkembangan gerak motorik dan pancaindera anak pada usia 6 bulan-3 tahun loh. Tentu saja orangtua diharapkan dapat memberikan dukungan dengan cara memberikan kesempatan sebanyak mungkin pada anak untuk dapat bergerak bebas, jadi anak dapat terus melatih gerak motoriknya dan gerakannya pun tidak terbatas.

Untuk pembelajaran ini, jenis mainan yang digunakan adalah yang memiliki banyak warna, bentuk, tekstur dan juga bunyi. Biarkan anak merasakan berbagai macam tekstur benda-benda yang ada untuk melatih pancainderanya. Selengkapnya kamu bisa membacanya di wawancara Kania dengan Productive Mamas di sini.

Permainan Peran

Foto dari paud-anakbermainbelajar.blogspot

Permainan peran disebut juga sebagai permainan simbolik, pura-pura, imajinasi atau drama. Permainan ini penting untuk perkembangan kognitif, emosi dan sosial anak pada usia 3-6 tahun. Selain dapat mengasah daya cipta dan imajinasi anak, bermain peran juga dapat memungkinkan anak untuk berimajinasi soal dirinya di masa depan dan di masa lalu.

Kualitas permainan peran juga dipengaruhi beberapa faktor, yaitu lama waktu bermain, ruang yang cukup, dan adanya peralatan yang mendukung bermacam-macam adegan permainan.

Contoh permainan peran yang dilakukan adalah seperti bermain rumah-rumahan dengan boneka. Kamu juga bisa mengajak si kecil bermain drama misalnya menjadi peri dongeng, astronot, dokter, dan sebagainya.

Permainan Konstruktif

Permainan ini mengajak si kecil untuk membuat bentuk tertentu menjadi suatu karya dengan menggunakan beraneka macam bahan, seperti air, cat, krayon, pasir, dan lainnya. Dalam permainan konstruktif anak juga dapat sekaligus mengembangkan kemampuan motorik, imajinasi dan sosial untuk membangun suatu karya.

Salah satu contoh permainan yang bisa dilakukan adalah pengelompokkan benda sesuai bentuk atau warna. Kamu pun bisa membuatnya bersama si kecil supaya dia lebih semangat. Pembuatannya tidak lama dan kamu juga bisa membuatnya dalam bentuk apapun. Tinggal bagaimana kamu berkreativitas saja! 😉

Itu dia 3 jenis metode belajar yang bisa dilakukan sambil bermain. Perlu diingat kalau pilihan permainan yang diberikan untuk anak sebaiknya disesuaikan juga dengan karakteristik dan mood anak ya. Pula, kamu bisa mencoba permainan ini di dekat tempat tidur bayi atau anak kamu supaya lebih nyaman.

Sebaiknya permainan macam apa ya yang perlu Kania siapkan untuk bermain bersama keponakan Kania besok? Hihi.Selamat bermain!

Temukan berbagai macam furnitur dan dekorasi untuk hunianmu di Dekoruma yang jual sofa minimalis, tempat tidur, lampu hias, karpet, dan lemari. Model dan ukurannya pun bervariasi sehingga bisa kamu pilih sesuai selera.

Tak hanya itu, Dekoruma menyediakan aneka jenis kasur yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu. Mulai dari spring bed Alga, King Koil, Comforta, dan Guhdo tersedia dalam banyak ukuran dan tingkat keempukkan. Tunggu apa lagi? Yuk, segera lengkapi kebutuhan rumahmu bersama Dekoruma!