Mencuci baju selalu diawali dengan memasukkan deterjen ke dalam pakaian dan diakhiri dengan menjemur. Menjemur baju tentu membutuhkan tempat. Baik itu tempat berupa area untuk menjemur ataupun tempat dalam rupa benda sebagai alat agar proses menjemur bisa lebih maksimal.

Benda tersebut biasa disebut dengan jemuran. Jemuran digunakan sebagai sarana yang tepat untuk meletakkan pakaian dalam jumlah kecil maupun besar. Bahkan, demi mengakomodir fungsi utamanya sebagai penopang pakaian basah dan kering, benda ini diciptakan dengan bentuk dan bahan yang beranekaragam.

Material kebanyakan jemuran baju yang digunakan masyarakat adalah alumunium. Tapi, kamu juga akan menemukan jemuran dengan bahan yang tidak biasa, seperti plastik ataupun kawat.

Jemuran berbahan plastik biasa digunakan untuk menjemur pakaian dan popok bayi. Apakah kamu tahu benda tersebut? Ya, jemuran ini berbentuk lingkaran yang terdiri dari banyak pengait.

Nantinya baju atau popok dijepit dan ujung kepala jemuran digantung pada paku. Dengan begitu, pakaian akan menggantung sejajar satu sama lain. Sayangnya, jemuran seperti ini sudah sangat jarang digunakan. Bahan pembuatnya menjadikan jemuran plastik memiliki daya awet yang cenderung rendah.

Selain alat jemur tersebut, masyarakat Indonesia juga mengenal bentuk-bentuk jemuran lainnya. Jemuran ini sering digunakan oleh pemilik rumah untuk mempermudah rutinitas mencuci harian. Seperti apa bentuk lain jemuran tersebut?

  1. Jemuran dinding

    Pernahkah kamu menemukan jemuran yang dipasang menyatu dengan dinding? Jika pernah, berarti kamu juga pernah melihat sebuah jemuran dinding.Jemuran ini sangat unik karena peletakkannya bukanlah berada di tanah datar, melainkan seolah melayang dan menempel dengan dinding. Kedua penyangga berada di bagian belakang jemuran, dan bukan di bawah.Jemuran dinding biasanya memiliki beberapa lapisan tiang sebagai tempat untuk meletakkan pakaian. Benda ini menjadi sangat unik karena pasca digunakan, pemilik bisa kembali melipat jemuran tersebut. Melipat jemuran berarti mendorong bagian-bagian tiang kembali merapat ke arah dinding dan penyangga. Dengan begitu, jemuran kembali ramping dan tidak memakan tempat di sekitarnya.Jemuran dinding sangat tepat digunakan buat kamu yang memiliki rumah dengan area terbatas. Apalagi jika di sekitaran rumah kamu tidak terdapat area untuk menjemur pakaian di luar ruangan, maka jemuran ini bisa menjadi solusi.Meskipun bermanfaat dan bersifat praktis, jemuran dinding tidak bisa digunakan untuk menjemur pakaian dalam jumlah yang banyak. Tiang-tiang yang terbatas di jemuran ini membuat pemilik jemuran harus rela menempatkan beberapa helai pakaian saja di sana.
  2. Jemuran handuk

    Tidak banyak orang yang tahu akan keberadaan jemuran handuk. Bentuknya yang kecil membuat jemuran ini jarang digunakan. Jemuran handuk khusus diperuntukkan bagi penempatan handuk. Benda ini biasa ditempatkan di luar ruangan ataupun di dalam kamar mandi. Kamu bisa menemukan benda ini di hotel-hotel dalam dan luar negeri.

    Berbeda dengan jemuran dinding, jemuran handuk ditempatkan di permukaan tanah. Tiang penyangga pakaian pada jemuran handuk, tidaklah banyak. Setidaknya hanya 2-3 tiang yang terpampang di jemuran ini. Bahkan, tiang-tiang tersebut berada sangat dekat sehingga membuat bentuk jemuran seolah lebih ramping. Namun adapula jemuran handuk yang memiliki tiang-tiang tambahan yang bisa dilebarkan, sehingga semakin banyak handuk dan lap kecil yang bisa ditempatkan di sana.

    Biasanya jemuran ini terbuat dari alumunium ataupun plastik. Bentuknya yang kecil membuat jemuran handuk sangat ringan dan mudah untuk dibawa kemanapun.

    Sayangnya, fungsi jemuran ini menjadi tidak maksimal, mengingat handuk juga bisa ditempatkan di jemuran berukuran besar lainnya. Itulah mengapa, tidak semua rumah memiliki jemuran seperti ini.
  3. Jemuran baju

    Tanpa disadari, kebanyakan masyarakat Indonesia mengartikan sebuah jemuran sebagai  jemuran baju. Padahal, dari fungsi dan bentuknya, ternyata jemuran baju adalah jemuran dengan bentuk dan fungsi tersendiri.Jemuran baju memang ada, dan kamu perlu membedakannya dari jemuran-jemuran lainnya. Jemuran ini memiliki bentuk yang besar dengan banyak tiang. Benda ini ditempatkan di atas permukaan tanah dengan beban berat di bagian bagian bawah.

    Jemuran baju mampu menampung banyak pakaian. Meskipun berat akibat pakaian yang menumpuk, produk ini mampu menahan bobot cucian. Maklum saja, kebanyakan benda ini terbuat dari stainless steel sehingga memberikan daya tahan yang cukup besar atas pakaian yang menumpuk.

    Sama seperti jemuran dinding, jemuran baju juga bisa dilipat pasca penggunaannya. Tiang-tiang penyangga yang tadinya direnggangkan, maka kamu bisa kembali membuatnya merapat satu sama lain.

    Tidak hanya itu, jemuran baju juga bermakna cukup luas. Bahkan, jemuran yang kamu buat dengan penyangga kayu dan bertiangkan kawat, maka juga bisa kamu katakan sebagai jemuran baju. Asalkan benda tersebut bisa menampung pakaian dan memfasilitasi proses menjemur, maka jemuran tersebut sudah bisa disebut sebagai jemuran baju.
  4. Jemuran alumunium

    Berbeda dengan jemuran berbahan dasar stainless steel atau plastik, jemuran yang satu ini memberikan keringanan saat kamu membawanya. Itu tidak lain karena bahan alumunium yang digunakan di jemuran ini.Jemuran alumunium biasa digunakan untuk jemuran portabel.Jemuran handuk ataupun jemuran baju, juga ada yang menggunakan bahan alumunium.

    Keuntungan yang paling terasa saat kamu menggunakan jemuran alumunium adalah antikarat dan tahan air. Jemuran ini tidak membutuhkan perawatan khusus, sehingga bisa digunakan di mana saja dan kapan saja.
  5. Jemuran baju lipatJemuran baju lipat merupakan jemuran dinding ataupun layaknya jemuran handuk yang sudah dijelaskan di atas. Di saat kamu bisa melipat dan mendorong tiang jemuran, maka kamu sudah menemukan jemuran baju lipat.
  6. Jemuran capstock

    Ini adalah jemuran yang biasa digunakan di dalam ruangan. Benda ini hanya memiliki tiang penyangga yang bersentuhan langsung dengan permukaan datar. Bahannya cenderung ringan menyerupai alumunium.Uniknya, jemuran ini memiliki kaitan di sisi tiangnya, sebagai tempat untuk meletakkan pakaian. Pakaian yang akan ditempatkan di jemuran ini harus dikaitkan ke gantungan baju dan kemudian digantung di sisi-sisi tiang.

    Jangan tempatkan pakaian basah di jemuran ini, karena jemuran capstock hanya diperuntukkan bagi pakaian kering. Jika kamu secara rutin menempatkan pakaian basah, maka jangan heran jika jemuran capstock milikmu akan segera patah dan tidak tahan lama.

Cara Membuat Jemuran

Jika pada penjelasan tersebut di atas kita sudah berbicara tentang jemuran portabel, maka kali ini kita akan mencari tahu, tahapan apa saja yang diperlukan untuk membuat jemuran permanen. Misalnya saja, seperti:
  1. Tentukan tempat

    Tentukan tempat terbaik untuk meletakkan jemuran. Misalnya saja di area belakang ataupun luar rumah. Area balkon atau tempat-tempat yang terpapar langsung sinar matahari juga baik untuk menempatkan jemuran ini.
  2. Siapkan peralatan

    Jemuran permanen bisa kamu ciptakan dengan menggunakan tiang-tiang penyangga berupa kayu atau alumunium. Kamu perlu mempersiapkan beberapa peralatan utama untuk menciptakan sebuah jemuran permanen.Peralatan tersebut bisa berupa kawat, plastik, kayu, alumunium, penjepit pakaian, dan sebagainya. Jika ingin kokoh, kamu bisa menggunakan kawat sebagai tempat untuk meletakkan pakaian. Namun, tali tampar juga bisa kamu gunakan sebagai alternatif lainnya.

Demikian ulasan mengenai jenis-jenis jemuran. Sudah tahu ingin membeli jemuran yang mana?